Thursday, October 05, 2006

Tentang kupu-kupu

Kenapa hidup tak pernah menurut,
menyangkal yang patut
katamu sembari sepi bola matamu
berusaha menghindari apa-apa yang lalu

aku tak menjawab mataku terpaku
pada kupu-kupu yang hinggap di pagarmu
beberapa jenak kami bertatapan lalu
sayapnya mengepak sebelum akhirnya
hilang di sela-sela daun

kurasa dia iri padaku
karena kuyakin
tak ada kembang sewangi dirimu

Jangan sangsikan hidup pada cuaca,
jika nanti mendung kau percaya
awan setia berkabar tentang duka
adakah disini gerimis rata berbagi
biarkan sapa lewat rintik yang mengalir
mengendap ke muara tak bernama
itulah perumpamaanmu

Dan di ufuk
merah makin menyilaukan
lembut bagai nafasmu

Lihatlah,

sesenja ini diriku
masih seperti kupu-kupu itu
tertatih-tatih menuju kelopakmu



Jakarta,Oktober 2006

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home